Sabtu, 25 April 2020

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA - SYARAH SAFINATUN NAJA




TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA
 - SYARAH SAFINATUN NAJA | Pustaka Mampir
Karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantanie

Penerjemah : Zainal Arifin Yahya
Ukuran : 24 cm x 17 cm
Halaman : 747 halaman + 100 lampiran
Cover : Hard Cover
Kertas isi : Book Paper
Berat : 1350 gram
============================================
Daftar Isi :

Penjelasan Tiang-Tiang Penyangga Agama Islam
- Menerangkan Semua Perkara Yang Wajib Kepadanya Untuk Beriman
- Mengenai Kunci Surga, Yaitu Kalimat Tauhid, dan Mengenai Kalimat - Ikhlas dan Kalimat Keselamatan
- Mengenai Penjelasan Baligh-Nya Anak
- Penjelasan Ber-Istinja Dengan Batu
- Mengenai Wudhu
- Mengenai Penjelasan Hukum-Hukum Niat
- Mengenai Air Yang Tidak Dapat Menolak Najis dan Air Yang Tidak Dapat - Menolak Najis dan Air Yang Dapat Menolak Najis
- Mengenai Perkara-Perkara Yang Mewajibkan Mandi
- Mengenai Mandi
- Mengenai Syarat-Syarat Bersuci
- Mengenai Penjelasan Tasydid Dalam Suroh Al-Fatihah dan Tempat Tasydid Tersebut
- Menjelaskan Memandikan Jenazah
- Mengena Kain Kafan
- Mengenai Men-Sholati Atas Jenazah
- Mengenai Perkara Yang Mewajibkan Penggalian Jenazah (Yang Telah Dikuburkan)
- Mengenai Perkara Zakat

Dan Masih Banyak Lagi

Untuk pemesanan silahkan chat ke https://wa.me/6281325276424

Kamis, 16 April 2020

GUS BAHA': PERLUNYA ILMU MANTIK DALAM MENGENAL ALLAH

GUS BAHA': PERLUNYA ILMU MANTIK DALAM MENGENAL ALLAH

Keinginan setan adalah agar manusia senantiasa tidak berpikir dengan selalu hidup bersenang-senang. Dengan menjalani kehidupan yang penuh kesenangan seketika akan membawa manusia untuk malas mencari tahu tentang siapa Tuhannya.

Inilah yang menjadi sebab utama munculnya paham nihilism, atheism yang sepertinya sangat kritis dan selalu mengedepankan logika dalam pola pikirnya kendatipun tak pernah menemukan bukti tentang keberadaan Tuhan.

Tujuan utama mengaji adalah mengenalkan seseorang terhadap Allah (Tuhan) dengan akal sehat. Kekeliruan yang kerap dilakukan para ulama adalah memulai dengan mengenalkan sebutan Allah tanpa memberi pemahaman logis tentang esensi Tuhan yang dapat diterima oleh mereka.

KH. Bahauddin Nur Salim atau yang seringkali hanya dikenal dengan sebutan Gus Baha’ dalam suatu pengajian mengatakan bahwa, “Dalam ilmu mantik yang diajarkan di pondok-pondok pesantren tidak pernah menyebutkan Allah, yang disebutkan adalah bahwa alam ini makhluk (ciptaan), dan setiap makhluk memerlukan Kholik (pencipta) untuk dapat menjadi ada. Alam ini adalah sebuah akibat, dan sebagai akibat akan selalu butuh sebab.”

Lalu Gus Baha’ menjelaskan bahwa ‘Sebab’ ini kita sebut musabibul asbab. Artinya sebuah ‘Sebab’ harus ada sebelum yang disebabi atau ‘Akibat’ itu sendiri ada.

“Wujud yang sekarang kita kenal ini membutuhkan penyebab atau yang kita kenal sebagai Wajibil Wujud atau wujud superior. Semua itu oleh Islam disebut dengan nama Allah”, papar kiai penekun tasawuf ini lebih lanjut.

Baca juga: Menyikapi Kasus Penistaan Agama
Akal manusia hanya sampai pada rumusan bahwa alam ini butuh penyebab, yang oleh Einsten dan pemikir-pemikir modern dikenal dengan ‘Causa Prima’.

Maka menurut santri kesayangan Mbah Moen Sarang ini ilmu mantik ala pesantren sangat penting agar kita tidak sering keliru dalam merekonstruksi bangunan tauhid dalam logika yang menjadi landasan penting dalam mengenal Allah melalui sifat-sifatnya. (Sumber: Alif.id)

Yang membutuhkan buku ini bisa langsung chat ke https://wa.me/6281325276424

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA - SYARAH SAFINATUN NAJA

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA  - SYARAH SAFINATUN NAJA | Pustaka Mampir Karya Syekh Muhammad Nawawi b...