Jumat, 15 November 2019

SUNGKEM DALAM PANDANGAN ISLAM

SUNGKEM DALAM PANDANGAN ISLAM

Sungkem itu meminta pengampunan terutama dari orang tua. Tujuannya agar orang tua meridhai dan memaafkan anaknya. Sesuai dengan hadits "Ridha Allah ada pada ridha orang tua... dst"

Sungkem kemudian menjadi tradisi yang mengakar terutama di daerah Jawa. 
sebagian ada yang bertanya, 

"Kenapa mesti sungkem? kan cium tangan biasa juga bisa?"

Namanya juga adat istiadat,tradisi Bosque, ya turun temurun. Emangnya dulu para Wali Songo itu bikin cerita wayang lebih Islami itu sebabnya apa? karena tradisi saat itu marak pewayangan kisah2 ajaran Hindu, dialkuturasi jadi cerita islami. Wayangnya tetep.

Andai waktu itu marak gadget, youtube, pasti udah pada bikin channel dan jd youtuber juga biar Islam dijangkau lebih luas.

Kemudian muncullah jaman sekarang orang yg puber agama (biasanya wahaboy dan kroninya).

Baru hijrah kemaren(tobat kalee,bukan hijrah), semua yg ga ada jaman Nabi, auto bid'ah. Minta kembali ke Qur'an dan Sunnah, bypass langsung ke Nabi.

Jalur sanadnya dia - yutub/gugel - Nabi. Sehingga dalil Qur'an Hadits yg dibawanya bener, tapi pemahamannya error.

Ternyata tradisi sungkem itu ada juga dalam Islam. Bahkan lebih ekstrim lagi, ga cuma duduk bersimpuh bahkan sampe cium kepala dan kaki pula (macam orang sujud). Dan hal ini dilakukan oleh para ulama salaf yang shalih.

Berikut riwayatnya,

- Dalil Hadits

1. Hadits Imam Tirmizi No hadits 2733 dan sunan Imam Abi Daud 7/513 saat cerita dua orang Yahudi yang pengen tau bukti kenabian Rasulullah Muhammad. Setelah diterangkan oleh Nabi, kemudian mereka mencium tangan dan kaki Nabi. Andai Nabi melarang dan perbuatan itu berlebihan (ghuluw) maka diujung Hadits tersebut Nabi akan menolak mereka melakukan itu. Tapi, nyatanya tidak.

2.  Dari Ummu Aban Binti Wazie bin Zarie dari kakeknya Zarie –merupakan salah seorang delegasi Abdul Qais berkata “Apabila kami tiba di Madinah setelah pulang dari perjalanan, segera kami mencium tangan dan kaki Nabi SAW.” Hadits ini dihukumi Jayyid oleh Imam Ibnu Hajar. Bahkan ulama Wahaboy Syeikh Albani mengatakan ini Hadits Shohih (Sahih Abu Daud).

- Dalil Perbuatan sahabat (atsar)

1.  Suhaib berkata “ Aku melihat Ali mencium tangan dan kedua kaki Abbas." Hadist ini diriwayat oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad. Sanadnya dhaif.

- Dalil Ulama Salaf

1. Riwayat ini berasal dari Ahmad Ibnu Hamdun Al-Qashar bahwa Imam Muslim pernah mendatangi Imam Al-Bukhari untuk bertanya tentang hadis Mu’allal. Ketika bertemu, beliau langsung mencium kening gurunya dan berkata.
“Biarkan aku mencium dua kakimu wahai Mahaguru, pemuka Ahli Hadits, dan pakar dalam kajian ‘Ilal Hadits.”
Imam al-iraqi berkata kisah tersebut sanadnya lemah. Namun Imam Ibnu Hajar membantahnya.

- Fatwa Ulama Ahlussunnah

1. Imam Nawawi dalam kitab Al-Majm' Syarah Al-Muhazzab: "Hukum cium kepala dan kaki adalah seperti cium tangan yaitu harus."

- Fatwa Ulama Wahaboy

1. Syeikh Utsaimin (ulama Saudi) berkata: (saat menjelaskan Hadits nomor 1 di atas), Kesimpulannya dua lelaki ini mencium tangan dan kaki Nabi SAW dan Baginda mengakui keduanya. Ini menunjukkan harusnya mencium manusia yang mulia kedudukannya disisi Islam dan orang yang berilmu.

2. Al Albani menshahihkan hadits no 2.

3. Syaikh Shalih Al Munajjid dalam webnya. Bisa dicek disini https://bit.ly/31abINm

Konklusi:
Tidak hanya sungkem, bahkan mencium kaki ternyata tradisi yang baik dalam Islam demi memuliakan seseorang baik dari sisi keturunan (orang tua) atau ilmu (ustadz, kyai, ulama) walaupun mungkin terlihat berlebihan. 

Mohon maaf lahir batin dari saya pribadi. 

#SantriMbelinxsID
#NahdhotulUlama
#AhlussunnahWalJamaahAnNahdhiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA - SYARAH SAFINATUN NAJA

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA  - SYARAH SAFINATUN NAJA | Pustaka Mampir Karya Syekh Muhammad Nawawi b...