Jumat, 15 November 2019

MUDIK BIDENGAH???

MUDIK BIDENGAH??? 

Mudik lebaran hakikatnya adalah berkunjung kepada sanak famili khususnya orang tua jika masih hidup, bersua kembali dengan kawan lama di masa kecil, bertemu dengan tetangga di kampung dll. Lantas adakah dalil dalilnya mengenai mudik...??? Dalam kitab sohih muslim disebutkan :

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ «ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﺯاﺭ ﺃﺧﺎ ﻟﻪ ﻓﻲ ﻗﺮﻳﺔ ﺃﺧﺮﻯ، ﻓﺄﺭﺳﻞ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺪﺭﺟﺘﻪ ﻣﻠﻜﺎ، ﻓﻠﻤﺎ ﺃﺗﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺃﻳﻦ ﺗﺮﻳﺪ؟، ﻗﺎﻝ: ﺃﺯﻭﺭ ﺃﺧﺎ ﻟﻲ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻟﻘﺮﻳﺔ، ﻓﻘﺎﻝ: ﻫﻞ ﻟﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﻣﻦ ﻧﻌﻤﺔ ﺗﺮﺑﻬﺎ؟، ﻗﺎﻝ: ﻻ، ﺇﻻ ﺃﻧﻲ ﺃﺣﺒﻪ ﻓﻲ اﻟﻠﻪ، ﻗﺎﻝ: ﻓﺈﻧﻲ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺇﻟﻴﻚ، ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻗﺪ ﺃﺣﺒﻚ ﻛﻤﺎ ﺃﺣﺒﺒﺘﻪ ﻓﻴﻪ» رواه مسلم في صحيحه 

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: "Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di daerah lain. Kemudian Allah mengutus malaikat searah dengan jalan orang tersebut. Malaikat bertanya: "Engkau hendak kemana?" Ia menjawab: "Saya akan mengunjungi saudara saya di daerah ini". Malaikat bertanya: "Apa kamu punya hutang budi?". Ia menjawab: "Tidak ada. Aku berkunjung kepadanya hanya karena cinta kepada Allah". Malaikat itu berkata: "Aku adalah utusan Allah untukmu, sungguh Allah mencintaimu seperti engkau mencintainya karena Allah" (HR Muslim dan Ibnu Hibban)

ﻭﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗﺎﻝ: «ﺃﻻ ﺃﺧﺒﺮﻛﻢ ﺑﺮﺟﺎﻟﻜﻢ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ؟ " ﻗﻠﻨﺎ: ﺑﻠﻰ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ. ﻗﺎﻝ: " اﻟﻨﺒﻲ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ ﻭاﻟﺼﺪﻳﻖ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ، ﻭاﻟﺸﻬﻴﺪ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ، ﻭاﻟﻤﻮﻟﻮﺩ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ، ﻭاﻟﺮﺟﻞ ﻳﺰﻭﺭ ﺃﺧﺎﻩ ﻓﻲ ﻧﺎﺣﻴﺔ اﻟﻤﺼﺮ ﻻ ﻳﺰﻭﺭﻩ ﺇﻻ ﻟﻠﻪ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ ». ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﺼﻐﻴﺮ، ﻭاﻷﻭﺳﻂ

Dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda: "Maukah ku kabarkan pada kalian tentang penghuni surga?". Sahabat menjawab: "Ya, wahai Rasulullah". Beliau SAW bersabda: "Nabi ada di surga. Shiddiq ada di surga. Syahid ada di surga. Anak kecil yang meninggal ada di surga. Dan seseorang yang mengunjungi saudaranya di suatu kota, dan ia tidak berkunjung kecuali karena Allah, maka ia juga ada di surga" (HR Thabrani)

Wallahu'alam bis showab 

Note : Meskipun ada penilaian dloif terhadap hadist ini, akan tetapi teramat banyak dalil dari as-sunnah yang menganjurkan untuk saling berkunjung dengan saudara, sahabat dll. 

ﻭﻓﻴﻪ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ اﻟﻘﺮﺷﻲ ﻗﺎﻝ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ: ﻻ ﻳﺼﺢ ﺣﺪﻳﺜﻪ، ﻓﺈﻥ ﺃﺭاﺩ ﺗﻀﻌﻴﻔﻪ ﻓﻼ ﻛﻼﻡ، ﻭﺇﻥ ﺃﺭاﺩ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻣﺨﺼﻮﺻﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﺬﻛﺮﻩ، ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻘﻴﺔ ﺭﺟﺎﻟﻪ ﻓﻬﻢ ﺭﺟﺎﻝ اﻟﺼﺤﻴﺢ.

Dan hati-hati dengan kelompok yang sering membid'ah-bid'ahkan budaya ummat muslim pada umumnya. 

Shohih Muslim no. 2567

SerambiSarang

#SantriMbelinxsID
#NahdhotulUlama
#AhlussunnahWalJamaahAnNahdhiyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA - SYARAH SAFINATUN NAJA

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA  - SYARAH SAFINATUN NAJA | Pustaka Mampir Karya Syekh Muhammad Nawawi b...