Jumat, 15 November 2019

TAKBIRAN SEBELUM SHALAT BERJAMA'AH DI HARI TASYRIK:BOLEHKAH?


TAKBIRAN SEBELUM SHALAT BERJAMA'AH DI HARI TASYRIK:BOLEHKAH?

Jamaknya takbiran yang kita kenal ada dua: takbiran malam hari sampai pagi hari jelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yang sering disebut takbir murassal (takbir bebas); dan takbiran setelah shalat, baik shalat fardhu, sunnah rawatib, sunnah mutlak atau setelah shalat jenazah yang populer disebut takbir muqayyad (takbir setelah shalat) khusus hari raya Idul Adha.

Namun demikian, di banyak masjid dan mushalla yang telah mentradisi pujian sebelum shalat fardhu,  mulai Idul Adha hingga habis hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) takbiran juga sering dikumandangkan sebagai ganti dari pujian-pujian lain di hari biasanya.

Lalu, apakah pujian dengan membaca takbiran sebelum shalat jamaah yang dilakukan saat hari tasyrik itu memang boleh dan ada dasarnya?

Di kalangan Syafi'iyah, Al Qadhi Abu at Thayyib (348-450 H) pakar fikih kenamaan kota Baghdad pada masanya menjelaskan, bahwa dalil kesunahan mengumandangkan takbiran--selama hari tasyrik--adalah pernyataan Imam As Syafi'i yang menganjurkan takbiran setelah shalat fardhu, shalat sunnah, dan dalam kondisi apapun.

Lebih lanjut dalam Al Majmu' (V/36) Imam an Nawawi menjelaskan:

قَالَ الْقَاضِي أَبُو الطَّيِّبِ فِي الْمُجَرَّدِ وَقَدْ نَصَّ الشَّافِعِيُّ عَلَى هَذَا فَقَالَ فَإِذَا سَلَّمَ كَبَّرَ خَلْفَ الْفَرَائِضِ وَالنَّوَافِلِ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ قَالَ وَذَكَرَ فِي هَذَا الْبَابِ فِي الْأُمِّ أَنَّهُ تكبر الحائض والجنب وَغَيْرُ الْمُتَوَضِّئِ فِي جَمِيعِ السَّاعَاتِ مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ قَالَ وَهَذَا دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ التَّكْبِيرَ مُسْتَحَبٌّ خَلْفَ الْفَرَائِضِ وَالنَّوَافِلِ وَعَلَى كُلِّ حَالٍ وَإِنَّ مَنْ لَا يُصَلِّي كَالْجُنُبِ وَالْحَائِضِ يُسْتَحَبُّ لَهُمْ التَّكْبِيرُ.

"Dalam kitab Al Mujarrad, Al Qadhi Abu at Thayyib berkata: 'As Syafi'i benar-benar telah menjelaskan secara terang-terangan perihal takbiran setelah shalat sunnah ini. Beliau berkata: 'Maka ketika orang shalat sudah salam, hendaklah mengumandangkan takbir setelah shalat fardhu, sunnah dan dalam setiap kondisi.' Abu at Thayyib berkata: 'Dalam kitab Al Umm pada bab ini As Syafi'i pernah menyebutkan, bahwa perempuan haid, orang junub, orang yang tidak punya wudhu hendaknya mengumandangkan takbir di setiap sepanjang  malam dan siang hari.' Abu at Thayyib menegaskan: 'Pernyataan as Syafi'i ini merupakan dalil bahwa takbiran itu hukumnya Sunnah dilakukan setelah shalat fardhu, sunnah, dan dalam setiap kondisi. Pernyataan itu juga menjadi dalil bawa orang yang tidak boleh shalat seperti orang junub dan perempuan haid, tetap disunnahkan melakukan takbiran'."

Nah, dari sini menjadi jelas, bahwa pujian dengan membaca takbiran sebelum shalat jamaah fardhu di masjid dan mushalla pada hari-hari tasyrik hukumnya sunnah dan dasar mazhabnya pun sangat terang bukan? 
____
Sumber: An Nawawi, Al Majmu' Syarh Al Muhaddzab, V/36.

Tambahan keterangan 👇👇👇👇

Takbiran pada Idul Adha ada 2 macam :

1. Takbir Muqayyad :adalah takbir yang dibaca setiap selesai melakukan sholat Maktubah. Waktunya dimulai dari sholat Shubuh hari Arofah ( tanggal 9 Dzulhijjah) sampai setelah sholat Ashar pada akhir hari Tasyriq ( tanggal 11-13 Dzulhijjah).

2. Takbir Murassal : adalah takbir yang disunnahkan dibaca kapan saja (tidak harus setelah sholat) waktunya pada malam hari raya sampai pelaksanaan sholat ied.
.
 فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب مع حاشية الباجوري - (ج 1 / ص 227)
والتكبير على قسمين: مرسل وهو ما لا يكون عقب صلاة. ومقيد وهو ما يكون عقبها. وبدأ المصنف بالأول فقال (ويكبر) ندباً كل من ذكر وأنثى وحاضر ومسافر في المنازل، والطرق والمساجد والأسواق. (من غروب الشمس من ليلة العيد) أي عيد الفطر اي وعيد الأضحى ويستمر هذا التكبير (إلى أن يدخل الإمام في الصلاة) للعيد ولا يسن التكبير ليلة عيد الفطر عقب الصلوات، ولكن النووي في الأذكار اختار أنه سنة. ثم شرع في التكبير المقيد فقال (و) يكبر (في) عيد (الأضحى خلف الصلوات المفروضات) من مؤداة وفائتة وكذا خلف راتبة، ونفل مطلق وصلاة جنازة (من صبح يوم عرفة إلى العصر من آخر أيام التشريق) وصيغة التكبير: الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد الله أكبر كبيراً والحمد لله كثيراً وسبحان الله بكرة وأصيلاً، لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وأعز جنده وهزم الأحزاب وحده.

A.MuntahaAM
#SantriMbelinxsID
#NahdhotulUlama
#AhlusSunnahWalJamaahAnNahdhiyyah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA - SYARAH SAFINATUN NAJA

TERJEMAHAN KITAB KASYIFATUS SAJA  - SYARAH SAFINATUN NAJA | Pustaka Mampir Karya Syekh Muhammad Nawawi b...