KETELADANAN BELIAU
(KH.Nawawi Abdul Aziz & Bu Nyai Hj.Walidah Munawwir)
Bangga mengenang beliau, guru kami Simbah Kyai Nawawi Abdul Aziz beserta ibu Nyai Walidah Munawwir.
Kenangan yang tidak akan pernah terlupakan dari ingatan. Beliau mengajar tanpa kenal lelah. Mendidik kami dengan penuh keikhlasan. Berapa ribu santri telah beliau hasilkan dari pengajaran dan menyebar ke seluruh pelosok Nusantara dengan bekal agama yang tertanam, Hafal Al Qur'an dan mengajarkan ilmunya kepada generasi selanjutnya.
Kedekatan beliau dengan santri sering terlihat ketika bersama dalam satu majlis deresan "tekukan".
Beliau pribadi yang disiplin, ..seingat penulis, setiap hari mulai pukul 09.00 melaksanakan deresan bersama 6 juz dibaca bersama dengan santri. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menjaga hafalan. Suasana yang selalu saya rindukan.
Beliau sangat berkomitmen dan fokus pada pengajaran. Sangat memperhatikan santri, memberikan kesempatan untuk santri terus berkembang dan harus mampu menjawab tantangan zaman.
Beliau Kyai yang tegas. Masih sangat penulis ingat, ketika akan pelaksanaan haflah khotmil Qur'an dan saat itu penulis sering pulang-balik ke pondok, sehingga banyak bagian yang tertinggal. Saat itu, saya matur "apakah saya diperkenankan mengikuti hataman Qiro'ah Sab'ah" beliau menjawab " kamu harus nambal beberapa bagian yang kamu tinggalkan ketika tidak ngaji". Dan semuanya bisa dilaksanakan...
Beliau adalah ahli Qur'an yang mumpuni. Beliau juga ahli dalam beberapa ilmu yang lain seperti tafsir dan kitab-kitab yang lain. Beliau juga mengajar kajian tafsir jalalain. Kealiman beliau luar biasa, dan diakui oleh masyarakat luas. Meski begitu, beliau tetap tawadlu'. Senantiasa menjaga dan tidak pernah berambisi menjadi orang yang terkenal. Beliau tidak pernah mencari cara untuk meraih popularitas. Beliau selalu ikhlas tanpa pamrih.
Disisi beliau, ada seorang istri yang luar biasa sabar, ibu Nyai Walidah putri dari KH. Munawwir Krapyak. Ibu Nyai senantiasa menemani perjuangan dan langkah nyata Simbah kyai dalam suka maupun duka. Diberikan ujian dengan sakit yang lama, tetap teruji kesabarannya. Tidak pernah berbicara.. selalu nderes, berdoa.
"Jika bukan karena kalian tak pernah ku mengenal pencipta".
Repost status Bu Nyai Nurul Isnaini
#kenangan_santri_annur
#jelang_haflahXXI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar